Cerita Untuk Anak - Buaya Yang Baik Hati

Didalam hutan terdapat sebuah pedesaan yang di bangun di sepanjang pinggira sungai.

Hiduplah seekor buaya besar yang menjaga sungai itu, seakan-akan sungai itu daerah kekuasaannya bahkan buaya-buaya yang lain takut berada di sungai itu. Sang buaya dari kecil hidup berdampingan bersama warga desa hingga desa kini menjadi lebih banyak penduduk.

Seiring berdirinya desa tersebut bersama pertumbuhan sang buaya dari kecil hingga besar belum pernah terjadi buaya tersebut menyerang penduduk desa.

Tiap pagi sang buaya selalu mendatangi rumah warga di tepi sungai, seakan-akan menjadi tamu yang datang dari rumah ke rumah.

Warga desa di pinggiran sungai pun tidak ada yang takut dengan sang buaya, bahkan setiap sang buaya datang dia selalu di beri makanan berupa sisa daging binatang ternak.

Sepeti biasanya tiap pagi terlihat anak-anak sedang asik bermain di sungai tanpa takut adanya buaya.

Tiba tiba turun hujan lebat dan mengakibatkan peningkatan arus air sungai, sehingga anak-anak terseret arus sungai yang sangat deras.

Melihat kejadian itu sebagian warga bergegas menolong anak-anak yang hanyut tersebut, namun ada anak yang tidak sempat tertolong, yaitu anak kepala desa.

Saat warga terus mengejar anak kepala desa yang hanyut terlihat sang buaya menyambar anak tersebut dan membawanya pergi.

Mereka mengira itu sebuah kesempatan yang bisa di ambil sang buaya untuk memakan manusia, mereka melihat anak kepala desa diseret dibawa ke sarangnya dan mungkin akan di makan.

Warga yang melihat kejadian itu bergegas kembali ke desa dan memberitahukan kepada kepala desa dan penduduk desa yang lain.

Mengetahui beita tersebut warga desa mempersiapkan berbagai macam perlengkapan dan senjata untuk memburu buaya serta bergegas menyusuri sungai menuju sarang buaya.

Didepan sarangnya sang buaya sedang terdiam dan terlihat sobekan baju anak kepala desa di mulutny, warga desa pun yakin jika anak kepala desa telah dimakanny, namun tiba-tiba warga desa menyerangnya.

Sang buaya lari ketakutan sambil menerima serangan ber tubi-tubi yang di lancarkan penduduk desa, lari kemanapun sang buaya tetap dikejar. Meski punya kesempatan untuk menyerang balik, sang buaya justru tetap berusaha untuk menghindar.

Tak kuat menahan sakit dari serangan penduduk, sang buaya menepi ke pinggir sungai, terlalu sakitnya luka yang di deritanya akhirnya sang buaya meninggal.

Dipinggir sungai terlihat penduduk desa berdatangan menyaksikan kejadian tersebut, berakhirny hidup sang buaya.

Air pun mulai surut, air yang menutupi sarang buaya mulai terlihat, yang sebelumnya tertutup derasny air sungai kini mulai terbuka.

Tiba-tiba Anak kepala desa muncul di balik kerumunan dan menceritakan apa yang telah terjadi kepadanya.

ternyata yang sebenarnya terjadi adalah sang buaya menyelamatkan anak kepala desa saat anak itu terseret arus sungai yang besar ketika banjir melanda kemudian membawanya kedalam sarangnya dimana di dalam sarangnya itu ada sebuah ruangan dimana saat arus sungai naik ruangan tersebut tidak dapat di masuki air dan anak kepala desa di sembunyikan di dalam ruangan tersebut selama terjadinya banjir.

Tanpa mengetahui hal tersebut para penduduk desa terlanjur membunuh sang buaya dengan berbagai macam senjata. Dan kini tiada lah sudah sang buaya penunggu sungai di pinggir desa.

Para penduduk desa menyesal, karena telah membunuh buaya yang tidak pernah menyakiti siapapun dan ternya justru telah menyelamatkan anak kepala desa.

Buaya ini sangat baik, walaupun sering memiliki kesempatan untuk memakan manusia namun dia tidak pernah memakannya, karena dia tau jika dia melakkukanny maka para penduduk desa akan membencinya dan tidak akan ada penduduk desa yang memberi makan dirinya setiap hari.


irpian, irpie, excrozer, bang irpie, dongeng, anak, cerita, kisah, buaya, baik, penyesalan, banjir, sungai, pedesaan,

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Untuk Anak - Kerajaan Serangga

Pakaian Kebahagiaan

Musuh Utama Pohon

Pemberian Terbaik Kepada Raja