Cerita Untuk Anak - Kerajaan Serangga



Dipedalaman hutan hiduplah berbagai jenis serangga. Meskipun berbeda-beda jenisnya namun mereka bekerja sama membangun sebuah istana untuk berlindung dari musim dingin yang akan datang.

Para serangga memiliki masing-masing tugas dalam membangun istana.

Kerajaan serangga ini tidak memiliki raja. Namun memiliki pemimpin yang memimpin para serangga dalam kehidupan sehari hari di dalam hutan.

Seekor serangga yang memimpin kerajaan ini adalah Ratu Lebah.

Ratu lebah dijadikan pemimpin karena dia bisa membagi tugas kepada pasukannya seperi menjadi pencari makanan, pelindung sarang, perawat bayi bayi lebah, dan pembanggun sarang

Berbeda dengan Tawon yang dijadikan kepala pelindung kerajaan, pasukan tawon lebih kuat dan dan tanguh dari pada pasukan lebah terutama untuk sengatannya.

Rayap dijadikan arsitek untuk pembangunan kerajaan karena rayap bisa membuat jalur di tanah serta membangun istana dari tanah dengan kokoh.

Namun, bukan mereka saja yang bekerja dipembuatan istana ini, masih banyak serangga lain dengan berbagai macam tugasnya.

Kawanan semut bekerja mencari banyak makanan untuk persediaan selama musim dingin berlangsung.

Kumbang Tanduk ditugaskan membawa material yang berat seperti kayu dan tanah liat, karena kumbang tanduk merupakan serangga yang kuat yang mampu membawa beban puluhan kali berat tubuhnya.

Belalang dan Jangkrik ditugaskan mengantarkan material bangunan ke sudut sudut istana, dikarenakan loncatan Belalang dan Jangkrik dapat mejangkau setiap sudut istana.

Pasukan Tronggeret atau kinjeng tangis, meneybar ke pohon pohon yang tinggi disekitar istana. Tujuannya memberikan peringatan jika ada predator atau mungsuh yang mendekat, kemampuan dari binatang ini adalah dapat ngeluarkan suara yang samgat keras dari gesekan sayapnya, suara binatang ini bisa dijadikan alarm peringatan bagi para serangga dari amcaman predator.

Selain musim dingin semakin dekat, mereka juga harus bertahan dari predator serangga seperti bunglon, cicak, tokek dah bahkan serangga buas lainnya seperti Kalajengking.

Masih ada serangga yang terlewat dalam pembangunan ini, serangga yang berperan penting dalam pembangunan ini memiliki benang, yang jaringnya yang bisa untuk mengikat material serta memperkuat kerangka bangunan, serangga tersebut yaitu Laba-laba.

Semuanya bahu membahu bekerjasama membangun istana sebagai tempat berlindung dimana musim dingin segera tiba.


Tiba tiba pasukan Tronggeret memberikan sinyal bahaya dengan sangat kerasnya, Semua segera berlindung ke tempat yang paling aman. Dari pasukan pekerja hingga seramgga serangga kecil diungsikan ke tempat yang terlindungi.

Pasukan pelindung Tawon dan Lebah segera bergegas keluar dari pos penjagaannya. Kumbang tanduk yang memiliki tubuh yang keras ikut maju ke barisan depan, sedangkan belalang dan jangkrik membantu proses evakuasi.

Bunyi peringatan para Tronggeret terdengar karena adanya kawanan Kalajengking yang berusaha menerobos masuk ke dalam benteng kerajaan.

Puluhan Kalajengking berbondong bondong menyebu istana serangga, Kalajengking merupakan binatang yang berbahaya, memiliki badan yang kuat capit yang besar serta ekor yang beracun.

Kelompok Kaki seribu yang menutup pintu benteng dengan melingkarkan badannya berhasil diterobos kawanan Kalajengking sehingga terjadilah pertarungan di berbagai serangga didalam benteng kerajaan.

Tujuan para Kalajengking menyerbu istana adalah mengambil alih kerajaan sebagai tempat berlindung di musim dingin. Mereka sangat licik para serangga yang berusaha keras membuat tempat berlindung bagi mereka tapi para Kalajengking berusaha merebutnya stelah kerajaan hampir selesai.

Pasukan pemberani para Lebah dan Tawon maju paling depan dalam mempertahankan istana, mereka sangat berani dan rela berkorban. Para kawanan Lebah jika mereka menggunakan sengatnya pada lawannya sama saja mereka melakukan aksi bunuh diri.

Sengatan merupakan seranggan yang kuat namun jika sengat lebah dilepaskan sebagian dari tubuh Lebah akan terlepas dan bisa dikatakan akan rusak dan lama-lama mati.

Meskipun berkali kali pasukan Lebah dan Tawon menyerang Kalajengking namun ketahanan Kalajengking sangatlah kuat.

Kulitnya yang keras dapat menghalau berbagai seranggan, capitnya yang kuat dapat mematahkan badan lawannya dan ekornya yang beracun dapat membunuh para lawannya.

Barisan pertahanan Kumbang tanduk yang sangat kuat pun juga berhasil ditembus, sehingga kerajaan serangga mulai putus asa kerajaannya akan terebut.

Tiba tiba tanah terbelah dan muncul lebih banyak kawanan Kalajengking, di samping mereka menerobos melalui gerbang Kalajengking juga menerobos istana serangga dari bawah tanah.

Kerajaan serangga makin putus asa dan pasrah jika istananya diambil alih.


Terdengar suara seperti pesawat, pasukan dari kerajaan serangga sebelah mengirimkan bantuan untuk mengusir Kalajenging, binatang mirip pesawat ini adalah Capung.

Pergerakan Capung sangat lincah jika di udara sehingga capung susah untuk ditangkap.

Pasukan Capung terbang tinggi sambil membawa batu dan melemparkan me kawanan Kalajengking. Batu berjatuhan dari atas mengenai Kalajengking namun Kalajengking masih kuat bertahan.

Pertarungan pun masih terus berlanjut, dalam kondisi pasukan kerajaan sangat kritis begitu juga dengan pasukan kerajaan pembantu.

Cara ekstrim muncul sebagai bentuk pertahanan terakhir para serangga, cara ini bisa dikatakan sangat sulit dan sangat berresiko bagi para serangga.

Cara terakhir ini adalah para pasukan serangga menuju sarang-sarang burung dan membuat para burung mengejar serangga, cara ini diharapkan dapat memancing para burung kearah kawanan Kalajengking yang mana burung-burung ini adalah burung pemakan serangga termasuk pemakan Kalajengking juga.

Namun jika para serangga gagal memacing burung-burung ini maka mereka lebih dulu termakan burung sebelum memancing burung ke medan pertempuran dan ini merupakan langkah yang sangat beresiko dan berbahaya.

Para pejuang serangga melakukan aksinya, satu persatu burung keluar dari sarangnya.

Berbagai macam burung berbondong-bondong mengejar serangga yang terbang memancing mereka.

Mereka menggiring para burung menuju istana, dimana diluar istana serangga masih terjadi pertempuran yang sangat sengit. Namun beberapa diantaranya gugur terlabih dahulu dimakan oleh burung.

Setelah mencapai kerajaan, para kesatria serangga pemberani yang berhasil menggiring para burung bergegas tebang berbelok arah menuju lubang lubang kecil disekitar istana.

Kawanan burung pun juga tiba disana, para burung mengabaikan serangga kecil yang bersembunyi karena jelas mereka melihat mangsa yang lebih besar, yaitu para Kalajengking.

Serangga serangga yang menjaga benteng pertahanan satu demi satu mundur. Karena melihat banyak burung yang datang.

Pertempuran dimulai kedatangan kawanan burung yang akan memangsa Kalajengking dan Kalajengking yang berusaha melawan burung-burung yang datang.

Tak gentar para Kalajengking maju menghadapi berbagai macam burung yang datang, seakan-akan mereka berani megaduk capit dan ekornya yang beracun dengan paruh dan cakar burung yang kuat.

Satu persatu Kalajengking mati, banyak capit dan ekornya patah, ada juga yang dimakan burung.


Pertarungan kian memanas saat burung burung terkena sengatan kalajengking, perlahan burung-burung melemah dan satu persatu juga mati, dan sebagian ada yang mundur kembali ke sarangnya.

Masih tersisa beberapa Kalajengking nang masih maju merebut istana, disaat kekuatan para serangga kerajaan mulai melemah tiba-tiba muncul pasukan serangga khusus yang datang membantu.

Pasukan ini pergi keluar istana untuk mencari senjata sebagai alat untuk melindungi diri, dan untungnya mereka kembali di waktu yang tepat.

Mereka melempar sesuatu ke barisan Kalajengking, sehingga memecah formasi Kalajengking, dan disitu pula pasukan serangga kembali memukul balik para Kalajengking.

Lemparan demi lemparan dilontarkan ke Kalajengking, beberapa Kalajengking memilih mundur dari pertarungan.

Akhirnya pasukan Kalajengking berhasil ditaklukan, itu semua berkat pasukan khusus yang datang tepat waktu, yaitu pasukan Kumbang kotoran.

Mereka keluar dari istana untuk mencari kotoran yang bau sebagai senjata untuk mengusir mangsanya. Dan mereka berhasil kembali dengan kotoran yang bau dan melempari Kalajengking dengan amunisi berupa kotoran yang bau tersebut.

Kemenangan berhasil diraih para serangga dengan kerugian yang sangat besar, pasukan banyak yang gugur dan bangunan-bangunan yang rusak.

Namun dengan sisa kekuatan yang ada, mereka membangun kembali istana untuk menghadapi musim dingin yang datang.

Sebelum musim dingin tiba semua pembangunan selesai, bangunan siap digunakan, berbagai makanan tercukupi untuk berlindung selama musim dingin berlangsung.


Original Content
image from : pixabay.com

irpian, irpie, excrozer, bang irpie, article, bacaan, kisah, binatang, serangga, bugs, colony, kerajaan, fiktif, hiburan, dongen, cerita, cerita anak, kalajengking, lebah, tawon, perang, fauna, cerita serangga, bugs story,

Comments

Popular posts from this blog

Filosofi Diri Dalam Bentuk Kotak

Pakaian Kebahagiaan

Hidup Tanpa Penyesalan